Dayah Darul Huda Lueng Angen


Dayah Darul Huda beberapa tahun lalu sebelum pembangunan mushalla dan asrama lantai tiga

Media Dayah - Dayah Darul Huda Lueng Angen adalah dayah terbesar dengan santri terbanyak di Aceh Utara dan menduduki peringkat ke dua  terbesar di Provinsi Aceh setelah dayah Mudi Mesra Samalanga.Dayah yang beralamat di Desa Krueng Lingka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara ini didirikan pada tahun 1972 oleh Tgk H Muhammad Daud yang merupakan salah satu ulama karimatik Aceh.letaknya yang berada di perbatasan antara Aceh Utara dan Aceh Timur dan relatif dekat dengan kota lhoknibong membuat banyak orang mengira dayah ini berada di wilayah Aceh Timur sehingga sering di sebut dengan dayah lueng Angen Lhoknibong.


Baca juga : Abu Lueng Angen
Dari mulai didirikan sampai sekarang Dayah Darul Huda Lueng Angen telah mempunyai puluhan ribu alumni yang tersebar di dalam dan luar Aceh seperti Padang,Pekanbaru,Riau,Jakarta bahkan ada yang dari luar negeri seperti Malaysia, dan juga telah melahirkan ratusan dayah cabang salah satunya adalah Dayah Bustanul Huda Paya Pasi Aceh Timur yang juga memiliki ribuan santri.

Dayah ini terkenal dengan peraturannya yang sangat ketat dan kedisiplinannya yang tinggi,pada umumnya dayah di Aceh bila santri sudah menempuh masa belajar selama enam tahun atau sudah naik kelas tujuh akan mendapat kebebasan layaknya seorang guru seperti bebas membawa kendaraan dan memakai handphone,bebas peraturan jama’ah dan lain-lain,bedahalnya dengan dayah ini,selama santri belum resmi di angkat menjadi guru masih sama dengan santri-santri lainya walaupun sudah kelas delapan sekalipun. bahkan  ada beberapa peraturan yang juga masih berlaku bagi guru seperti peraturan jama’ah dan haram merokok.
 
Penerapan peraturan dan kedisiplinan yang ketat di dayah ini tidak terlepas dari diri Abu Muhammad Daud sendiri yang sangat disiplin dalam berbagai hal.Bahkan menurut hikayah para guru di lueng angen semasa Abu menimba ilmu di Mudi Mesra,Abon Samalanga mempercayakan semua peraturan pada tangan abu lueng angen.Walaupun dayah ini terkenal dengan peraturannya yang sangat ketat,tetap saja menjadi salah satu dayah yang banyak peminatnya di Aceh,sekarang saja (2017)lebih dari empat ribu santri menetap di dayah ini dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.menurut salah seorang guru di dayah tersebut almarhum Abu Alue Bili Allahu yarham pernah mengatakan bahwa “karamah dayah lueng angen dengan peraturan”,setiap peraturan yang di terapkan akan berjalan dan tidak akan mengurangi niat masayarakat untuk menitipkan anaknya di dayah tersebut.

Selain itu, keistimewaan lainnya dari dayah ini adalah diajarkan ilmu tentang kefashihan qiraah membaca al-quran dan bacaan shalat yang mungkin hanya dayah ini di Aceh yang mengajarkanya secara kusus.Abu Lueng Angen sendiri  merupakan salah satu ulama yang di akui kefashihannya dalam membaca Al-quran dan juga menguasai qiraah sab’ah,namun hanya satu guru yang dipercayai oleh Abu untuk mengajarkan ilmu kefashihan qiraah kepada seluruh santri laki-laki maupun perempuan,yaitu Tgk Nawawi Banda yang juga menjabat sebagai imam mesjid raya Lhoknibong.


letak dayah ini juga sangat strategis karena sangat dekat dengan sungai Arakundo,jaraknya kurang dari 50 meter dari gerbang belakang dayah,sehingga tak perlu khawatir kekurangan air.

Semenjak kondisi kesehatan Abu menurun, kepimimpinan dayah dipegang oleh Abi Muhammad Ja’far  yang merupakan murid langsung Abu Luenga Angen semenjak di Mudi Mesra hingga ke Lueng Angen.di tangan Abi,pembangunan infrastruktur dayah berkembang pesat,hingga sekarang banyak bangunan berlantai satu,dua dan tiga hasil pemikiran dan kerja keras Abi berdiri megah di komplek Darul Huda.
______________________
Muhammad Sarayulis Aron
Kelas 6B (2017)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Dayah Darul Huda Lueng Angen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel